Analisis Film Animasi Spirited Away dalam Sudut Pandang Teori Estetika dan Semiotika
Pendahuluan
Spirited away adalah film animasi
yang bertema fantasi asal Jepang, alur cerita film animasi ini diciptakan oleh
Hayao Miyazaki dan digarap oleh perusahaan animasi ternama Studio Ghibli pada
tahun 2001. Spirited Away bercerita tentang tokoh anak kecil berumur 10 tahun
yaitu Chihiro Ogino yang sedang pergi berlibur dengan orang tuanya, namun
ditengah liburan mereka, Chihiro menemukan tempat misterius dan ia pun melewati
lorong aneh disusul dengan kedua orang tuanya yang penasaran. Setelah menyusuri
lorong, mereka pun heran dengan adanya pasar yang berisikan berbagai macam
makanan, kemudian kedua orang tuanya pun tergoda dengan makanan tersebut
sehingga secara tak sadar, Ayah dan Ibu Chihiro dikutuk menjadi babi yang
rakus. Untuk mengembalikan kutukan kedua orang tua Chihiro, ia pun harus
menemui dan menemukan penawar, petualangan pun dimulai.
Latar tempat yang disajikan oleh
animator Hayao Miyazaki terlihat luar biasa, pasalnya ia menggarap dengan
detail yang unik, memakai warna-warna yang kontras dan enak dipandang mata
menambah nilai estetis. Dengan demikian, film animasi ini pun tidak hanya bisa
dinikmati oleh anak-anak saja namun, hampir segala usia dapat menikmatinya.
Isi
Pada kesempatan penelitian kali
ini, analisis yang digunakan adalah kualitatif. Dipilih karena objek yang
dikaji bersifat analisis dengan pemikiran pribadi pada teori estetika yang
mengacu pada perbedaan tanda estetis dengan dua ciri, ikonisitas dan nilai
(1939: 420-21) yang dikemukakan oleh Morris. Ikonisitas menurut Morris yakni
lebih dari sekedar seleksi kesamaan. Dalam artian, film Spirited Away ini
mempunyai ciri yang lebih dari kesamaan diantara film-film animasi lainnya. Ikonisitas
juga pertanda bahwa identitas karya seni memiliki ciri yang khas, seperti film
Spirited Away ini pun mempunyai konsep animasi yang dapat memukau visual para
penontonnya dengan gerak gerik setiap alur cerita dan konsep seni atau
pewarnaan yang khas menciptakan tampilan visual yang estetis. Konsep nilai yang
merupakan inti dari teori semiosis behavioristik Morris, yang mencirikan nilai
sebagai properti dari suatu objek relatif terhadap minat tidak terletak pada
suatu objek, melainkan tergantung kepada tindakan tertariknya si pengamat. Maka
dari itu, masing-masing individu mempunyai ketertarikan yang berbeda dalam
melihat suatu objek seni atau desain, seperti film spirited away yang mempunyai
penilaian berbeda tergantung dengan apa yang dilihat dan ditafsirkan oleh
khalayak, maka konsep nilai yang terkait dapat menimbulkan selera yang berbeda
pula.
Teori semiotika dalam dunia film
telah menjadi tren dengan dimulai dari hipotesis homologi antara film dan Bahasa,
tatanan Bahasa ini membentuk tanda yang telah lama diteliti dan menjadi kontra
teori semiotika itu sendiri. Sebagai pendanda dalam semiotika yang dikembangkan
oleh Pasolini menganggap tanda filmik dasar termasuk dalam tingkat realitas
yang direpresentasikan. Mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Pasolini yang
merujuk pada Barthes, penanda film dapat berupa objek, bentuk dan tindakan
realitas, maka film Spirited Away mempunyai tanda objek yang di highlight yaitu tokoh Chihiro beserta
keluarganya, bentuk sebagai penanda pun terlihat sebagai karya seni yang dibuat
oleh producer seperti latar tempat atau background
dari gambaran yang merepresentasikan keseluruhan alur cerita. Tindakan realitas
menurut Mitry tidak terlaksana dengan baik jika tidak menghadirkan Salinan realitas
tanpa perantara (1967:145) maksud dari realitas tanpa perantara adalah tidak
menyampaikan pesan film secara baik dan benar. Pada pondasi semiotika tentang
petanda jika dikaitkan dengan film Spirited Away adalah terdapat tokoh Chihiro
yang berusaha menolong kedua orang tuanya kembali sebagai manusia dan usaha
Chihiro di dunia arwah kepercayaan Shinto.
Kesimpulan
Menurut penulis, film Spirited
Away memiliki nilai estetika yang mempunyai keindahan dinamis tergantung dari
sudut pandang penikmatnya, kemudian dari tampilan visual yang estetis muncul
nilai dari aspek cara melihat masing-masing individu dalam menilai suatu karya
seni ini.
Komentar
Posting Komentar